BINGKA TELUR

Bingka telur merupakan kue nusantara yang berasal dari Pulau Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan dan merupakan salah satu kue tradisional khas Banjar.

Bingka telur bisa dibuat dengan menggunakan telur ayam atau bebek, namun tekstur kue akan menjadi lebih padat dan kekar jika menggunakan telur bebek.

BINGKA TELUR
BAHAN :
300 ml santan dari 1,5 butir kelapa
250 gr gula pasir
100 gr tepung terigu
10 butir telur bebek/ayam
1/4 sdt vanili
Garam sesuai selera
Margarin untuk mengoles

CARA MEMBUAT :
1. Kocok gula, telur, vanili, dan garam sampai berbuih.
2. Masukkan tepung terigu bergantian dengan santan sambil diaduk rata hingga licin.
3. Tuangkan ke loyang bulat 20 cm yang sudah diolesi margarin dan dialasi kertas roti.
4. Panggang 25-30 menit dalam oven dengan suhu 180 derajat Celcius sampai matang kecokelatan. Potong-potong setelah dingin.
More aboutBINGKA TELUR

KUE NASTAR

Walaupun bukan merupakan kue asli Indonesia, kue nastar merupakan kue yang sudah sangat populer di bumi nusantara karena disukai oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Kue nastar aslinya merupakan kue dari negara Belanda yang diperkenalkan ke Indonesia seiring dengan kolonialisasi Belanda di tanah air.

Nama "kue nastar" yang populer kita kenal dalam bahasa Indonesia diambil dari kata "ananas taartjes", nama kue ini dalam bahasa Belanda, yang secara harafiah kurang lebih berarti "kue nanas".

Pada saat Hari Raya Idul Fitri, kue nastar merupakan salah satu kue kering khas yang sering disuguhkan kepada para kerabat dan tamu yang datang bersilahturahmi. Selain Hari Raya Idul Fitri, kue nastar juga hadir sebagai suguhan kue kering pada saat Hari Natal dan juga Tahun Baru Imlek.

Dewasa ini, dengan alasan kepraktisan dan waktu, kue nastar biasanya dibeli jadi karena kue nastar sangat mudah ditemukan dijual dalam kemasan toples plastik di toko roti, toko kue, dan pasar swalayan.

Jika biasanya Anda hanya membeli jadi kue nastar selama ini, tidak ada salahnya untuk Hari Raya Idul Fitri tahun ini Anda bisa mencoba untuk membuatnya sendiri jika memiliki waktu lebih.

Bagi Anda yang tertarik untuk membuat kue nastar ini, silakan dicoba resep kue nastar berikut ini.

KUE NASTAR

BAHAN ADONAN KUE :
800 gr tepung terigu
500 gr mentega atau margarin
100 gr gula halus untuk kue
100 gr keju "cheddar"
4 butir kuning telur
2 butir kuning telur untuk bahan olesan
1 bungkus vanili
1 potong kecil kayu manis

BAHAN SELAI NANAS :
1 buah nanas matang
300 gr gula pasir

CARA MEMBUAT :
UNTUK SELAI NANAS :
1. Nanas dikupas dan diparut atau dipotong kecil kemudian diblender.
2. Masukkan gula pasir dan masak sampai matang dan kental.
3. Dinginkan, kemudian dibuat bulatan-bulatan kecil sebesar kelereng.

UNTUK ADONAN KUE :
1. Siapkan loyang berbentuk persegi panjang dan olesi dengan mentega/margarin.
2. Kocok 4 kuning telur dengan gula halus dan mentega/margarin hingga mengembang.
3. Masukkan parutan keju ke dalam adonan.
4. Masukkan terigu dan vanili.
5. Aduk-aduk hingga membentuk adonan yang bisa dibulatkan.
6. Bulatkan kue dengan tangan hingga berukuran lebih kecil dari ukuran bola pingpong.
7. Masukkan bulatan selai nanas ke dalam bulatan kue.
8. Olesi permukaan kue dengan kuning telur.
9. Tata kue di dalam loyang dan panggang di dalam oven pada temperatur 160°C selama +/- 15 menit sampai matang.

Untuk : 40 buah
More aboutKUE NASTAR

KUE CINCIN

Bentuk kue cincin dengan lubang di tengahnya langsung mengingatkan kita pada kue yang bernama donat.

Perbedaan kentara antara donat dan kue cincin ini terletak pada penggunaan bahan tepungnya.

Kue cincin menggunakan bahan utama berupa tepung beras, sedangkan kue donat menggunakan tepung terigu. Kue cincin merupakan kue tradisional khas Betawi. Sementara di daerah Jawa Barat, kue tradisional ini dikenal dengan nama kue ali agrem.
KUE CINCIN
BAHAN :
250 gr tepung beras
75 gr kelapa setengah tua, parut kasar, sangrai cokelat
100 gr gula pasir
1/2 sdt garam
100 gr gula merah
2 lembar daun pandan, simpulkan
150 ml air
Minyak makan untuk menggoreng

CARA MEMBUAT :
1. Rebus gula merah dan air sampai mendidih dan larut, saring lalu tuang ke tepung beras selagi panas, aduk rata.
2. Tambahkan kelapa sangrai, gula pasir, dan garam. Uleni hingga adonan kalis.
3. Letakkan dalam wadah dan tutup dengan kain basah. Diamkan semalaman atau selama 8 jam dalam suhu ruang.
4. Bentuk cincin kecil dari 1 sdm adonan, goreng dalam minyak banyak sampai mengapung dan matang berwarna kecokelatan. Angkat, tiriskan. Sajikan setelah dingin.

Untuk : 25 buah
More aboutKUE CINCIN

KUE BANGKIT

Kue bangkit, atau kue bangket, merupakan kue tradisional khas Melayu. Bisa dengan mudah ditemukan di Semenanjung Malaysia dan Sumatera, terutama Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Sumatera Barat.

Kue bangkit menjadi salah satu kue khas yang disajikan pada momen Hari Raya Idul Fitri. Bahkan orang Tionghoa di daerah-daerah tersebut juga menjadikan kue bangkit ini sebagai salah salah kue khas yang disajikan pada saat perayaan Tahun Baru Imlek, sehingga di sini terjadi semacam silang budaya yang erat dan harmonis antara etnis Melayu dan Tionghoa.

Dinamakan kue bangkit karena ukuran dari kue ini setelah matang dan dikeluarkan dari oven bisa berukuran dua kali lipat dari ukuran adonan semula.

Warna kue bangkit ini putih kekuningan dan kadang dipercantik dengan diberi noktah berwarna merah di atasnya. Tekstur kue bangkit sangat halus dan gampang remuk. Kue bangkit akan lumer di dalam mulut dan mempunyai rasa yang renyah ketika dikunyah. Rasanya yang manis menjadi daya tarik bagi anak-anak.

KUE BANGKIT

BAHAN :
550 gr tepung tapioka, disangrai (bisa juga memakai tepung sagu)
(Setelah disangrai, ambil 420 gr untuk adonan, sisanya untuk menaburi cetakan supaya tidak lengket)
8 lembar daun pandan, potong menjadi 3 bagian
2 butir kuning telur
170 gr gula halus
140 – 160 ml santan (disesuaikan kadar kekeringan tepung)
Pewarna untuk menghias

CARA MEMBUAT :
1. Sangrai tepung bersama dengan potongan-potongan daun pandan dalam wajan selama 75 menit menggunakan api kecil, hingga tepung menjadi sangat ringan dan sedikit menguning serta daun pandan menjadi garing. Dinginkan.
2. Alasi loyang dengan margarin. Panaskan oven pada suhu 160°C.
3. Kocok kuning telur hingga mengembang, masukkan gula halus dan tambahkan 70-80 ml santan. Kocok hingga rata.
4. Ayak tepung ke atas baskom bersih. Masukkan adonan telur dan gula halus.
5. Secara bertahap, masukkan sisa santan, aduk dengan tangan sampai adonan menjadi merata dan cukup kokoh untuk dicetak, tidak terlalu kering ataupun terlalu basah.
6. Giling adonan setebal 1-1,5 cm. Beri sedikit tepung pada cetakan (bisa menggunakan kuas), cetak adonan dengan bentuk bunga atau lainnya sesuai selera kemudian letakkan di atas loyang. Susun dan rapikan. Ulangi sampai semua adonan habis.
7. Panggang dalam oven selama +/- 25 menit pada suhu 160°C.
8. Setelah matang, keluarkan dan dinginkan, kemudian beri sedikit pewarna untuk hiasan. Simpan dalam stoples yang tertutup rapat agar tetap renyah dan tahan lama.
More aboutKUE BANGKIT

KUE 8 JAM

Sesuai namanya, dibutuhkan waktu pengukusan selama delapan jam untuk membuat kue delapan jam ini. Jika prosesnya kurang dari 8 jam, maka tekstur kue tidak akan terasa kenyal serta mudah hancur. Jadi butuh kesabaran ekstra dalam membuat kue ini.

Kue 8 jam merupakan salah satu kue tradisional Indonesia dari kota Palembang, Sumatera Selatan. Kue 8 jam menjadi suguhan wajib lebaran Idul Fitri di Palembang, yang biasanya dimasak secara tradisional menggunakan kayu bakar pada malam Takbiran. Mungkin Anda juga tertarik untuk mencobanya sebagai suguhan lebaran Idul Fitri tahun ini.

Selain lebaran Idul Fitri, ternyata kue 8 jam ini juga cukup banyak disajikan pada perayaan Tahun Baru Imlek.

KUE 8 JAM

BAHAN :
20 butir telur ayam
750 gr gula pasir
4 sdm margarin, dicairkan
1 kaleng susu kental manis

CARA MEMBUAT :
1. Kocok telur dan gula pasir sampai tercampur rata dan setengah mengembang.
2. Tambahkan susu kental manis, margarin cair, aduk rata.
3. Setelah adonan tercampur rata, masukkan adonan ke dalam loyang segi empat berukuran 20 x 20 cm, kemudian tutup bagian atas loyang dengan kain/serbet/plastik tahan panas dan ikat sekeliling loyang dengan tali plastik, supaya adonan tidak tumpah keluar loyang dan untuk menjaga agar embun dalam dandang nantinya tidak jatuh ke dalam adonan.
4. Kukus dalam dandang selama + 8 jam. Untuk menjaga agar warna kue tidak berubah, tutup rapat dandang dan tambahkan air ke dalam dandang setiap 1 jam.
5. Setelah 8 jam, angkat dan dinginkan kue. Setelah dingin, keluarkan dari loyang dan siap disajikan.
More aboutKUE 8 JAM