KUE WAJIK

Kue wajik adalah kue Indonesia yang kental dengan nuansa tradisional dan merupakan kue jajanan pasar yang masih populer sampai sekarang ini. Bahan utama untuk pembuatan kue wajik ini adalah beras ketan, yang memberikan rasa kenyal dan legit. Nama "kue wajik" merupakan sebutan untuk kue ini yang populer di daerah Jawa Tengah, sementara di Sumatera, kue ini lebih terkenal dengan nama pulut manis.

Kue wajik biasanya disajikan sebagai kue hidangan untuk tamu. Selain itu, kue wajik juga digunakan sebagai hidangan dalam hajatan terutama di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta sebagai kue hantaran dalam upacara pernikahan adat tradisional Jawa yang melambangkan pengharapan ikatan pernikahan yang langgeng seperti lengketnya kue wajik.

KUE WAJIK

BAHAN :
600 gram beras ketan
200 ml air mendidih
250 gram gula merah, disisir halus
600 ml santan dari 1 1/4 butir kelapa
2 lembar daun pandan
1/2 sendok teh garam 

CARA MEMBUAT :
1. Kukus beras ketan selama 20 menit. Angkat lalu siram dengan air mendidih, diamkan hingga terserap.
2. Kukus ketan selama 30 menit.
3. Sementara itu masak gula, santan, garam, dan daun pandan sambil diaduk hingga kental.
4. Masukkan ketan lalu aduk hingga terserap dan berminyak.
5. Tuang ke atas daun pisang lalu ratakan. Setelah dingin, dipotong-potong.

Untuk 15 potong.
More aboutKUE WAJIK

KUE LAPIS SAGU

Kue lapis adalah kue tradisional khas Indonesia. Dinamakan kue lapis karena kue ini terdiri dari sedikitnya dua warna kue yang berlapis-lapis. Kue lapis ini biasanya dibuat dari bahan berupa tepung beras, tepung sagu atau tepung kanji, santan, gula pasir, garam dan pewarna makanan.

Kue lapis dengan bahan dasar berupa tepung sagu ini bisa ditemui di berbagai daerah di Indonesia dan juga Malaysia. Kue lapis sagu ini juga menggunakan daun jeruk purut untuk aroma wangi jeruk alami pada kue lapisnya. Dalam masyarakat Betawi, kue lapis sagu ini dikenal dengan nama kue pepe.

KUE LAPIS SAGU

BAHAN :
900 gr tepung sagu
100 gr tepung beras
700 gr gula pasir
2200 ml santan dari 2 1/2 butir kelapa
6 lembar daun pandan
3 batang serai, dimemarkan
10 lembar daun jeruk purut
1 sdt garam
Pewarna makanan merah dan hijau atau lainnya sesuai selera

CARA MEMBUAT :
1. Aduk tepung sagu, tepung beras, sisihkan. Sementara itu rebus santan, gula pasir, daun pandan, serai, daun jeruk purut, dan garam sampai mendidih sambil diaduk.
2. Setelah santan dingin, tuang sedikit-sedikit ke dalam campuran sagu sambil diuleni perlahan-lahan. Bagi adonan menjadi 3 bagian. Masing-masing bagian diberi warna merah, hijau dan sisanya dibiarkan putih.
3. Panaskan loyang dalam kukusan setelah dioles minyak dan dialas plastik. Tuang dua sendok sayur adonan putih di dasar loyang lalu kukus selama 5 menit.
4. Tuang dua sendok sayur adonan berwarna hijau. Kukus lagi 5 menit.
5. Selanjutnya tuangkan kembali dua sendok sayur adonan berwarna putih. Kukus 5 menit.
6. Kemudian tuang dua sendok sayur adonan berwarna merah. Kukus kembali selama 5 menit. Lakukan bergantian sampai adonan habis.
7. Setelah lapisan terakhir dituang, kukus kue selama 45 menit, angkat lalu dinginkan.

Untuk : 20 potong

NB : Komposisi urutan dan pilihan jenis warna untuk lapisan kue lapis bisa disesuaikan dengan selera masing-masing.
More aboutKUE LAPIS SAGU

BAKPAO KACANG MERAH

Bakpao sebenarnya hanyalah merupakan salah satu dari sekian banyaknya jenis "baozi" atau "bao". "Bao" (dibaca "pao") sendiri dalam bahasa Mandarin merujuk kepada nama sejenis penganan tradisional khas Tionghoa menyerupai roti kukus berisi, yang dibawa masuk ke Indonesia bersamaan dengan kedatangan orang-orang Tionghoa ke Indonesia ratusan tahun yang lalu. Bakpao sudah sangat populer dan disukai berbagai lapisan masyarakat Indonesia, sehingga seakan juga sudah menjadi penganan khas Indonesia.

Kata "bakpao" atau "bapao" yang dikenal di Indonesia adalah kata serapan dari bahasa Tionghoa dialek Hokkian, yang dituturkan oleh mayoritas orang Tionghoa di Indonesia. "Bak" secara harafiah berarti "daging" dan "pao" itu artinya "bungkusan", jadi "bakpao" berarti "bungkusan (yang berisi) daging". Bakpao dalam bahasa Pinyin Mandarin ditulis "ròubāo".

Jadi "bakpao" sendiri sebenarnya merupakan "baozi" atau "bao" (pao) yang berisi daging. Jenis-jenis "pao" yang lain itu dapat diisi dengan berbagai variasi bahan lainnya seperti sayur-sayuran, srikaya manis, pasta kacang merah ("tausa" hitam), pasta kacang hijau ("tausa" putih), pasta kacang tanah, dan sebagainya, sesuai selera. Karena kata "bakpao" sudah terlanjur populer, untuk menyebut "pao" yang berisi kacang misalnya, kita akan cendrung memakai kata "bakpao kacang", walaupun seharusnya nama yang lebih tepat adalah "pao kacang". Sesuai namanya, bakpao kacang merah ini merupakan bakpao yang berisi gilingan atau pasta kacang merah ("tausa" hitam), atau lebih tepatnya "pao kacang merah".

BAKPAO KACANG MERAH

BAHAN ADONAN DASAR KULIT PAO :
BAHAN A :
225 gr tepung terigu
1 sdm ragi instan
150 ml air

BAHAN B :
125 gr tepung terigu
100 gr gula pasir halus
1/2 sdt baking powder
1 sdm margarin
1,5 sdm air

BAHAN PASTA KACANG MERAH :
200 gr kacang merah
3 liter air
1 sdt tawas hijau
75 gr gula pasir
1 lembar daun pandan

CARA MEMBUAT :
UNTUK KULIT PAO :
1.Uleni bahan A hingga kalis, lalu diamkan 30 menit sambil ditutup lap/kain basah.
2. Dalam wadah lain, aduk bahan B lalu campurkan dengan bahan A sambil diuleni sampai lembut. Perlu tenaga dan waktu yang agak lama untuk membuatnya menjadi lembut dan elastis. Diamkan selama 30 menit.
3. Timbang adonan masing-masing 30 gram, lalu diamkan 15 menit. Adonan siap diisi.

UNTUK PASTA KACANG MERAH :
1. Rebus kacang merah dan tawas hingga lembut dan air terserap.
2. Masukkan gula, lalu aduk hingga kalis. Setelah dingin, bulatkan sebesar kelereng untuk bahan pengisi pao.

UNTUK BAKPAO KACANG MERAH :
1. Ambil adonan kulit pao, lalu isi, bentuk bulat.
2. Diamkan 15 menit lalu kukus sampai matang dengan api kecil.

NB : Setiap pao harus diletakkan di atas selembar kertas roti atau sepotong daun sebelum dikukus.
More aboutBAKPAO KACANG MERAH

KUE BUGIS KETAN HITAM

Meskipun menyandang kata "bugis", kue tradisonal nusantara ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan.

Di Pulau Jawa, kue ini dikenal dengan nama kue mendut, dibungkus dengan daun pisang muda dengan dilipat bentuk segiempat.

Sedangkan di Sumatera, terutama Sumatera Barat dan Riau, kue ini disebut dengan nama "lapek bugis" atau "lepat bugih", dibungkus dengan daun pisang dan dilipat menyerupai kerucut atau piramida.

KUE BUGIS KETAN HITAM

BAHAN :
600 gr tepung ketan hitam
375 ml santan kental dari 1/2 butir kelapa
1/4 sdt garam halus
1 lembar daun pandan, potong-potong kecil
Daun pisang secukupnya

BAHAN ISI :
200 gr kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang
100 gr gula pasir
3 sdm air
2 lembar daun pandan
1/4 sdt garam halus

CARA MEMBUAT :
1. Untuk Bahan Isi : Panaskan wajan, masukkan kelapa parut, gula pasir, garam, dan daun pandan. Tuangkan air, aduk rata. Masak sambil diaduk terus hingga kelapa agak mengering. Angkat, dinginkan dan sisihkan.
2. Didihkan santan, garam, dan daun pandan. Masak sampai mendidih dan angkat.
3. Tuang santan panas sedikit demi sedikit ke dalam tepung ketan, aduk dan uleni sampai tercampur rata.
4. Ambil 1 sdm adonan tepung ketan, bentuk bulat pipih, isi dengan 1 sdt bahan isi. Bulatkan kembali.
5. Siapkan daun pisang, bentuk menyerupai corong. Masukkan adonan kue bugis, tekan dan bentuk menyerupai kerucut. Bungkus dan semat dengan lidi. Lakukan seterusnya sampai adonan habis.
6. Kukus kue bugis selama 30 menit atau sampai matang. Angkat dan sajikan setelah dingin.

Untuk : 25 buah
More aboutKUE BUGIS KETAN HITAM